Tuesday, 6 September 2016

MENJAGA MATA


Mata merupakan jendela hati. Sesuatu yang ada di hati bisa berawal dari pandangan mata. Apabila seseorang menjaga pandangannya, hatinya pun akan menahan syahwat dan keinginannya. Namun apabila seseorang tidak bisa menjaga pandangannya, maka hati akan mengumbar syahwat dan keinginannya.

Allah Swt memerintahkan kepada hamba-Nya, untuk menjaga pandangan matanya.Bahkan Allah Swt mengkhususkan perintah-Nya kepada kita para Muslimah. Allah Swt berfirman :

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (Q.s. an-Nur [24]:31)

Rasulullah Saw bersabda, "Pandangan adalah salah satu anak panah iblis yang beracun." (H.r. Ahmad)

Betapa cerdik dan jahatnya setan menggoda manusia, sampai-sampai Rasulullah Saw pun pernah hendak tergoda. Beliau Saw sempat tergoda oleh wanita yang mengagumkan. Beliau Saw pun segera pulang mendatangi istrinya, Zainab binti Jahsy, yang sedang membuat adonan roti, kemudian menunaikan hajatnya (berjima') dengannya.

Manusia termulia saja dapat tergoda, apalagi kita, manusia yang tingkat keimanannya jauh dibawah beliau Saw. Tentu saja kita harus berusaha sekuat mungkin untuk tidak mengumbar penglihatan kita.

Bagaimana apabila kita telah berusaha menahan, tetapi refleks tanpa sengaja memandang lawan jenis?

Jarir bin Abdullah berkata : Saya bertanya kepada Rasulullah Saw tentang melihat wanita secara tiba-tiba, maka beliau Saw menjawab, "Palingkanlah pandanganmu(ke arah lain)." (H.r.Muslim)

Dalam sebuah hadist sahih lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda kepada Ali, "Hai Ali, janganlah engkau mengiringi pandangan yang pertama dengan pandangan yang berikutnya, karena sesungguhnya yang dibolehkan bagimu hanyalah yang pertama, sedang yang kedua tidak boleh bagimu." (H.r. Abu Dawud, ad-Darimi, dan Ahmad)

Rasulullah Saw memerintahkan untuk memalingkan saat tidak sengaja memandang yang haram. Bukannya menatap terus menerus dan tidak berkedip. Menatap terus menerus sama saja dengan mengulang pandangan.

Memandang lawan jenis tidak hanya kepada mereka yang sudah dewasa. Bahkan kepada anak kecil kita dilarang karena dikhawatirkan akan menimbulkan rangsangan syahwat. Demikian pula dengan memandang mahram, sebaiknya dihindari bila menimbulkan kekotoran di hati. Setan teramat pandai menebarkan panah beracunnya. Kita harus berhati-hati dengan ranjau yang ditebarkan setan.

Kita harus ingat segala apa yang kita perbuat, dan apa yang akan kita kerjakan selama hidup di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt.

Allah Swt berfirman,

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya (Q.s. al-Isra' [17]: 36)

Pandangan mata akan menimbulkan reaksi di hati, sama seperti anak panah yang mengenai sasarannya. Meski kita tidak binasa karenanya, tapi paling tidak kita pasti akan terluka. Pandangan mata itu seperti percik api yang dileparkan pada daun kering. Jika tidak membakar keseluruhan, pasti akan membakar sebagian.

Ibnu Qayyim dalam Ighatsatul Lahfan menuturkan beberapa manfaat menahan pandangan mata dari hal yang diharamkan Allah Swt. Pertama, akan merasakan manis dan lezatnya iman. Kedua, bercahayanya hati dan kebenaran firasat. Ketiga, menimbulkan kekuatan hati, kebenaran, dan keberanian.

Semoga kita bisa menjaga pandangan kita dari hal yang diharamkan Allah Swt. Sedikit tulisan saya semoga bermanfaat bagi kita. Maaf kalau ada kata-kata yang kurang benar,,maklum disini saya juga masih belajar. Terima kasih ;)


No comments:

Post a Comment