Tuesday, 6 September 2016

CANTIK DENGAN KOSMETIK HARAM

Apa gunanya kulit mulus dan kencang, apabila kita merawatnya dengan kosmetik yang haram bahannya. Memang kita bisa cantik di hadapan manusia, tapi apa gunanya kalau akhirnya malah membuat murka Allah Swt.

Kosmetik merupakan hal yang paling penting buat wanita. Akan tetapi banyak diantara kita yang asal memakai kosmetik tanpa memperhatikan bahan baku yang terkandung di dalamnya. Selain fungsi dari kosmetik kita juga harus mengetahui bahan baku kosmetik yang kita pakai. Apakah bahan kosmetik yang kita pakai asalnya dari bahan yang halal? Apabila bahannya haram, Kita tidak bisa bersuci secara sempurna. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kosmetik salah satunya adalah lemak, yang bisa jadi dari lemak hewan yang haram (babi), walaupun tidak semua kosmetik berasal dari lemak babi. 

Selain lemak, kosmetik juga berbahan dasar kolagen yang merupakan jaringan ikat yang ada pada semua jenis hewan, manusia juga mempunyai kolagen dalam tubuhnya. Tetapi yang memiliki nilai ekonomis yang rendah adalah yang berasal dari hewan, contohnya ikan, domba dan babi.

Salah satu pusat kecantikan Eropa mengatakan bahwa sumber kolagen yang digunakan untuk produk kecantikan, baik dalam bentuk suntikan maupun dalam bentuk krim kolagen berasal dari sapi. Akan tetapi, babi juga merupakan sumber kolagen yang digunakan untuk produk kosmetik.

Kolagen dipakai untuk bahan produk kecantikan karena bisa mengencangkan kulit dan memperbaiki penampilan wajah. Kolagen tidak hanya di produksi dalam bentuk krim dan suntikan saja. Akan tetapi juga dalam bentuk konsumsi sebagai kapsul dan kaplet yang mengandung kolagen. Biasanya produk dalam bentuk ini dijual dengan harga yang relatif lebih mahal.
\
Adapula bahan yang digunakan untuk produk kosmetik lainnya yaitu plasenta (cadangan makanan untuk bayi). Plasenta berasal dari hewan dan manusi. Ekstra plasenta sudah terbukti untuk mencegah penuaan dan menjaga keremajaan kulit.

Ekstra plasenta merupakan sumber protein biologis yang digunakan di dalam kosmetik seperti krem regenerasi. Tujuannya untuk memperbaiki elastisitas kulit dan mencegah atau menghentikan regenerasi sel sehingga menghasilkan kulit yang diinginkan, yaitu kulit remaja. Produk kosmetik yang mengandung ekstra plasenta dapat ditemukan di pasar di jual secara bebas antara lain sabun mandi, lotion perawatan kulit dan juga bedak.

Yang menjadi masalah adalah apabila plasenta tersebut berasal dari manusia, jelas dilarang oleh agama. Komisi fatwa MUI sudah mengharamkan organ tubuh manusia sebagai bahan kosmetik. Banyak produk kosmetik yang menggunakan kolagen atau plasenta, tanpa memikirkan kehalalannya.

Diantara kita ada yang beranggapan, penampilan adalah segalanya. Bahkan bersedia melakukan apa saja dan mengorbankan apa pun demi kulit kencang dan cantik. Meskipun mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan tetap rela melakukannya. 

Permasalahannya bukan hanya tentang biaya, melainkan faktor kehalalan bahan kosmetik tersebut. Siapa tahu di balik keindahan kulit yang dipoles kosmetik itu terkandung bahan najis yang dilarang agama. Na'udzubillah..

Ukhti, kita harus cermat dalam hal ini. Jangan hanya tergiur dengan khasiat dan janji dari produk kecantikan. Kita juga harus memperhatikan kehalalannya. Teliti kemasan produk. Apakah terdapat logo halalnya dari MUI? Supaya hati kita mantap dan tidak ragu bahwa kosmetik yang kita pakai itu aman untuk dipakai. Kita harus memilih kosmetik yang sudah mencantumkan logo halal MUI.

Kecantikan fisik yang kita miliki dapat pudar setiap saat. Penuaan kulit merupakan hal alami yang akan dialami oleh semua orang. Namun, kecantikan akhlak dan budi pekerti jauh lebih abadi, dibandingkan dengan kecantikan fisik yang diperoleh dari kosmetik, apalagi dari bahan yang tidak halal.

Jangan biarkan kita tampak cantik dengan sesuatu yang diharamkan oleh Allah Swt. Karena kecantikan fisik itu hanya sesaat dan tidak akan abadi.

Semoga Allah membimbing kita dengan petunjuk-Nya

Amin Ya Rabbal Alamin....

Sekian dulu pembahasan saya tentang kosmetik yang haram. Semoga bermanfaat..Terimakasih ;)



No comments:

Post a Comment