Saturday, 10 September 2016

HITAM PUTIH

Ada dua jenis wanita yaitu wanita hitam dan wanita putih

Yang dimaksud dengan wanita putih bukanlah wanita yang berkulit putih melainkan wanita salehah, berhati cantik, taat kepada Allah Swt dan patuh kepada suaminya. Sedangkan yang dimaksud wanita hitam itu wanita yang durhaka kepada-Nya, juga membangkang perintah suaminya. Dan kita bisa menentukan pilihan, mau termaksud wanita putih atau sebaliknya.

Kita bisa melihat kisah Nabi Nuh a.s dan Nabi Luth a.s.. Beliau adalah Hamba Allah Swt yang terpilih. Beliau merupakan manusia yang saleh di zamannya. Kesalehan seorang suami tidak menjamin akan mengantarkan istri yang salehah. Karena Salehah merupakan perpaduan pilihan pribadi dan hidayah Allah Swt.

Dalam Al-Qur'an terdapat kisah tentang "wanita hitam" ini,

Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan orang-orang kafir. Keduanya dibawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya); "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam). (Q.s. at-Tahrim [66]: 10)

Sangat membahagiakan kalau kita memiliki pasangan yang saleh dan kita harus mensyukuri kalu kita mendapatkannya. Sempurnakan rasa syukur kita dengan menyempurnakan takwa kepada-Nya.

Allah Swt juga memilih "wanita putih" sebagai teladan bagi kita kaum wanita. Dia adalah Asiah, istri Fir'aun, dan Maryam putra Imran. Asiah tegar dan kuat dalam menggenggam keimanan di tengah kekuasaan dan kekafiran suaminya. Atas keistiqamahannya itu, Asiah kelak akan dibangunkan istana di surga yang digambarkan dalam Al-Qur'an,

Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata, " Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim." (Q.s. at-Tahrim [66]: 11)

Maryam binti Imran, ibunda Nabiyullah Isa a.s. wanita yang teguh memelihara kehormatan diri. Allah memilih dan melebihkannya atas semua wanita dunia di zamannya. Allah Swt berfirman,

Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memlihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam. (Q.s. al-Anbiya' [21]: 91)

"Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)." (Q.s. Ali-Imran [3]: 42)

Begitu istimewanya Maryam binti Imran, namanya tertulis di dalam kitab yang suci, dan Allah Swt memilihnya untuk menjadi wanita yang disucikan. Itulah balasan terbaik yang diberikan Allah kepada hamba-Nya yang menjaga kehormatan diri. Kecantikan dan kelembutannya tidak membuat ia terlena dengan keindahan semu yang dikaruniakan Allah Swt.

Begitu juga dengan Asiah, istri Fir'aun, wanita yang keimanannya patut kita teladani. Ketika seuaminya menganggap dirinya tuhan, sedikitpun Asiah tidak meyakininya. Walaupun suaminya memiliki kekuasaan, Asiah tidak takut. Ia tetap berpegang teguh terhadap kepercayaan yang diyakininya, bahwa tiada tuhan selain Allah. Kesenangan hidup dan kemewahan istana di dunia ia tukar dengan istana di surga karena ia tahu disanalah tempat kembali yang abadi.

Allah Swt memang sudah menetapkan siapakah hamba-Nya yang akan menjadi ahli neraka dan siapa pula yang akan memasuki neraka-Nya. Namun meski demikian, kita tetap dilarang untuk berpangku tangan dan pasrah pada takdir. 

Para sahabat berkata, " Ya Rasulullah, tidakkah sebaiknya kita tinggalkan saja meramal dan kita cukupkan menyerah kepada catatan itu?" Beliau Saw bersabda, "Jangan! Bekerjalah, karena semuanya itu akan berjalan menurut apa yang ditentukan, orang yang menjadi ahli surga (bahagia), akan dimudahkan untuk mengerjakan pekerjaan ahli surga itu, sedangkan orang yang menjadi ahli neraka akan dimudahkan untuk mengerjakan pekerjaan ahli neraka."

Allah Swt memberikan kita akal, kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Mana yang benar akan di ikuti, dan mana yang salah untuk dijauhi. Allah Swt tidak pernah menzalimi hamba-Nya. Semua kebaikan akan dibalas dengan pahala, dan segala keburukan akan bernilai dosa. Bila tidak mendapat ampunan pelakunya akan mendapatkan siksa.

Demikian Allah Swt mengisahkan dalam kitab-Nya yang suci. Agar hamba-hamba-Nya yang berakal dapat mengambil pelajaran dari kisah tersebut.


Friday, 9 September 2016

SEDEKAH


Wajah cantik dan rajin sedekah akan membuat seorang wanita semakin mempesona. Ia akan dicintai oleh sesama dan juga dicintai oleh Allah Swt.

Dunia akan semakin indah apabila di penuhi orang yang dermawan. Namun, ini bukanlah kehendak Allah Swt. Manusia yang diberi kesempatan untuk memilih ia akan menjadi orang yang dermawan atau malah sebaliknya. Setiap perbuatan yang kita lakukan pasti akan mendapat balasan dari-Nya. Manusia diberi kecenderungan untuk berbuat takwa atau tercela. Allah Swt berfirman,

Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (Q.s. asy-Syams [91]: 8)

Allah Swt Maha Pemurah kepada semua mahluk-Nya. Tidak ada satupun yang luput dari pemeliharaan-Nya. Allah Swt masih akan memberi rezeki kepada setiap orang-orang kafir. Perbedaan rezeki antara orang yang bertakwa dengan orang yang kafir adalah keberkahannya.

Rezeki yang Allah Swt berikan kepada kita itu hanyalah titipan. Sebagian dari rezeki yang kita dapatkan ada hak-hak orang lain yang harus kita berikan. Kita bisa memberikannya dalam bentuk zakat ataupun sedekah.

Allah Swt berfirman,

Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. (Q.s. Ibrahim [14]: 31)

Dalam ayat di atas, setelah Allah memerintahkan kita untuk mendirikan shalat, Allah Swt memerintahkan kita untuk bersedekah.

Setiap ibadah yang kita lakukan pasti akan mendapatkan balasan. Baik balasan di dunia maupun di akhirat, bahkan bisa juga kedua-duanya.

Orang-orang kafir meyakini adanya hukum "tabur tuai", siapa yang menabur pasti akan menuai. Akan tetapi mereka akan menuai apa yang mereka tabur hanya dalam dunia saja. Ketika di akhirat, mereka tidak mendapatkan pahala. Sebagaimana yang sudah ada di Al-Qur'an, Allah Swt berfirman :

"Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya." (Q.s. an-Nur [24]: 39)

Sebagai seorang mukmin, sudah seharusnya kita lebih yakin akan janji Allah Swt, yaitu balasan yang berlipat ganda. Sebaliknya, kita tidak boleh meyakini adanya hukum tabur tuai yang menganggap alam semesta yang memberi balasan.Sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi ataupun secara terang-terangan mengandung kebaikan selama ada niat yang ikhlas mengharap pahala Allah Swt  Oleha karena itu, menunjukkan sedekah kepada orang banyak itu baik dengan tujuan supaya dicontoh orang.

Allah Swt berfirman,

Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang kafir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.s. al-Baqarah [2]: 271)

Dalam ayat berikutnya Allah Swt menegaskan bahwa pahala sedekah tersebut akan kembali kepada diri kita sendiri. Allah Swt berfirman,

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan). (Q.s. al-Baqarah [2]:272)

Harta yang kita sedekahkan sebenarnya tidak berkurang. Harta itu justru bertambah dan bertambah. Bisa jadi balasn itu sudah diberikan oleh Allah Swt di dunia. Bisa pula Allah menundanya untuk diberikan nanti di akhirat.

Sedekah tidak hanya terbatas pada harta saja. Sebagai Muslimah tentu kita akrab dengan kegiatan masak memasak. Rasulullah Saw menganjurkan kita untuk membagi masakan untuk tetangga dekat rumah. Hal ini merupakan salah satu bentuk sedekah, yaitu sedekah dalam bentuk makanan. Kalau saja kita mempraktekkan ajaran Beliau Saw ini, keharmonisan akan tumbuh dalam bertetangga.

Semoga Allah Swt memberi kita kemudahan dalam bersedekah apapun bentuknya. Dengan demikian, kecantikan kita pun Insya Allah akan semakin bersinar karena dihiasi dengan kepribadian yang dermawan.

Terimakasih sudah membaca ;)
Semoga bermanfaat ;)




Tuesday, 6 September 2016

CANTIK DENGAN KOSMETIK HARAM

Apa gunanya kulit mulus dan kencang, apabila kita merawatnya dengan kosmetik yang haram bahannya. Memang kita bisa cantik di hadapan manusia, tapi apa gunanya kalau akhirnya malah membuat murka Allah Swt.

Kosmetik merupakan hal yang paling penting buat wanita. Akan tetapi banyak diantara kita yang asal memakai kosmetik tanpa memperhatikan bahan baku yang terkandung di dalamnya. Selain fungsi dari kosmetik kita juga harus mengetahui bahan baku kosmetik yang kita pakai. Apakah bahan kosmetik yang kita pakai asalnya dari bahan yang halal? Apabila bahannya haram, Kita tidak bisa bersuci secara sempurna. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kosmetik salah satunya adalah lemak, yang bisa jadi dari lemak hewan yang haram (babi), walaupun tidak semua kosmetik berasal dari lemak babi. 

Selain lemak, kosmetik juga berbahan dasar kolagen yang merupakan jaringan ikat yang ada pada semua jenis hewan, manusia juga mempunyai kolagen dalam tubuhnya. Tetapi yang memiliki nilai ekonomis yang rendah adalah yang berasal dari hewan, contohnya ikan, domba dan babi.

Salah satu pusat kecantikan Eropa mengatakan bahwa sumber kolagen yang digunakan untuk produk kecantikan, baik dalam bentuk suntikan maupun dalam bentuk krim kolagen berasal dari sapi. Akan tetapi, babi juga merupakan sumber kolagen yang digunakan untuk produk kosmetik.

Kolagen dipakai untuk bahan produk kecantikan karena bisa mengencangkan kulit dan memperbaiki penampilan wajah. Kolagen tidak hanya di produksi dalam bentuk krim dan suntikan saja. Akan tetapi juga dalam bentuk konsumsi sebagai kapsul dan kaplet yang mengandung kolagen. Biasanya produk dalam bentuk ini dijual dengan harga yang relatif lebih mahal.
\
Adapula bahan yang digunakan untuk produk kosmetik lainnya yaitu plasenta (cadangan makanan untuk bayi). Plasenta berasal dari hewan dan manusi. Ekstra plasenta sudah terbukti untuk mencegah penuaan dan menjaga keremajaan kulit.

Ekstra plasenta merupakan sumber protein biologis yang digunakan di dalam kosmetik seperti krem regenerasi. Tujuannya untuk memperbaiki elastisitas kulit dan mencegah atau menghentikan regenerasi sel sehingga menghasilkan kulit yang diinginkan, yaitu kulit remaja. Produk kosmetik yang mengandung ekstra plasenta dapat ditemukan di pasar di jual secara bebas antara lain sabun mandi, lotion perawatan kulit dan juga bedak.

Yang menjadi masalah adalah apabila plasenta tersebut berasal dari manusia, jelas dilarang oleh agama. Komisi fatwa MUI sudah mengharamkan organ tubuh manusia sebagai bahan kosmetik. Banyak produk kosmetik yang menggunakan kolagen atau plasenta, tanpa memikirkan kehalalannya.

Diantara kita ada yang beranggapan, penampilan adalah segalanya. Bahkan bersedia melakukan apa saja dan mengorbankan apa pun demi kulit kencang dan cantik. Meskipun mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan tetap rela melakukannya. 

Permasalahannya bukan hanya tentang biaya, melainkan faktor kehalalan bahan kosmetik tersebut. Siapa tahu di balik keindahan kulit yang dipoles kosmetik itu terkandung bahan najis yang dilarang agama. Na'udzubillah..

Ukhti, kita harus cermat dalam hal ini. Jangan hanya tergiur dengan khasiat dan janji dari produk kecantikan. Kita juga harus memperhatikan kehalalannya. Teliti kemasan produk. Apakah terdapat logo halalnya dari MUI? Supaya hati kita mantap dan tidak ragu bahwa kosmetik yang kita pakai itu aman untuk dipakai. Kita harus memilih kosmetik yang sudah mencantumkan logo halal MUI.

Kecantikan fisik yang kita miliki dapat pudar setiap saat. Penuaan kulit merupakan hal alami yang akan dialami oleh semua orang. Namun, kecantikan akhlak dan budi pekerti jauh lebih abadi, dibandingkan dengan kecantikan fisik yang diperoleh dari kosmetik, apalagi dari bahan yang tidak halal.

Jangan biarkan kita tampak cantik dengan sesuatu yang diharamkan oleh Allah Swt. Karena kecantikan fisik itu hanya sesaat dan tidak akan abadi.

Semoga Allah membimbing kita dengan petunjuk-Nya

Amin Ya Rabbal Alamin....

Sekian dulu pembahasan saya tentang kosmetik yang haram. Semoga bermanfaat..Terimakasih ;)



MENJAGA MATA


Mata merupakan jendela hati. Sesuatu yang ada di hati bisa berawal dari pandangan mata. Apabila seseorang menjaga pandangannya, hatinya pun akan menahan syahwat dan keinginannya. Namun apabila seseorang tidak bisa menjaga pandangannya, maka hati akan mengumbar syahwat dan keinginannya.

Allah Swt memerintahkan kepada hamba-Nya, untuk menjaga pandangan matanya.Bahkan Allah Swt mengkhususkan perintah-Nya kepada kita para Muslimah. Allah Swt berfirman :

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (Q.s. an-Nur [24]:31)

Rasulullah Saw bersabda, "Pandangan adalah salah satu anak panah iblis yang beracun." (H.r. Ahmad)

Betapa cerdik dan jahatnya setan menggoda manusia, sampai-sampai Rasulullah Saw pun pernah hendak tergoda. Beliau Saw sempat tergoda oleh wanita yang mengagumkan. Beliau Saw pun segera pulang mendatangi istrinya, Zainab binti Jahsy, yang sedang membuat adonan roti, kemudian menunaikan hajatnya (berjima') dengannya.

Manusia termulia saja dapat tergoda, apalagi kita, manusia yang tingkat keimanannya jauh dibawah beliau Saw. Tentu saja kita harus berusaha sekuat mungkin untuk tidak mengumbar penglihatan kita.

Bagaimana apabila kita telah berusaha menahan, tetapi refleks tanpa sengaja memandang lawan jenis?

Jarir bin Abdullah berkata : Saya bertanya kepada Rasulullah Saw tentang melihat wanita secara tiba-tiba, maka beliau Saw menjawab, "Palingkanlah pandanganmu(ke arah lain)." (H.r.Muslim)

Dalam sebuah hadist sahih lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda kepada Ali, "Hai Ali, janganlah engkau mengiringi pandangan yang pertama dengan pandangan yang berikutnya, karena sesungguhnya yang dibolehkan bagimu hanyalah yang pertama, sedang yang kedua tidak boleh bagimu." (H.r. Abu Dawud, ad-Darimi, dan Ahmad)

Rasulullah Saw memerintahkan untuk memalingkan saat tidak sengaja memandang yang haram. Bukannya menatap terus menerus dan tidak berkedip. Menatap terus menerus sama saja dengan mengulang pandangan.

Memandang lawan jenis tidak hanya kepada mereka yang sudah dewasa. Bahkan kepada anak kecil kita dilarang karena dikhawatirkan akan menimbulkan rangsangan syahwat. Demikian pula dengan memandang mahram, sebaiknya dihindari bila menimbulkan kekotoran di hati. Setan teramat pandai menebarkan panah beracunnya. Kita harus berhati-hati dengan ranjau yang ditebarkan setan.

Kita harus ingat segala apa yang kita perbuat, dan apa yang akan kita kerjakan selama hidup di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt.

Allah Swt berfirman,

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya (Q.s. al-Isra' [17]: 36)

Pandangan mata akan menimbulkan reaksi di hati, sama seperti anak panah yang mengenai sasarannya. Meski kita tidak binasa karenanya, tapi paling tidak kita pasti akan terluka. Pandangan mata itu seperti percik api yang dileparkan pada daun kering. Jika tidak membakar keseluruhan, pasti akan membakar sebagian.

Ibnu Qayyim dalam Ighatsatul Lahfan menuturkan beberapa manfaat menahan pandangan mata dari hal yang diharamkan Allah Swt. Pertama, akan merasakan manis dan lezatnya iman. Kedua, bercahayanya hati dan kebenaran firasat. Ketiga, menimbulkan kekuatan hati, kebenaran, dan keberanian.

Semoga kita bisa menjaga pandangan kita dari hal yang diharamkan Allah Swt. Sedikit tulisan saya semoga bermanfaat bagi kita. Maaf kalau ada kata-kata yang kurang benar,,maklum disini saya juga masih belajar. Terima kasih ;)


Sunday, 4 September 2016

SEDERHANA


SEDERHANA ITU CANTIK

"Dan sederhanalah kamu dalam berjalan, dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai." (Q.s. Luqman [31]: 19)

Berlebihan adalah perbuatan yang tercela dan dibenci. Dalam banyak hal kita sering berlebihan. Agar terlihat kekinian, kita rutin berbelanja baju, nongkrong sana-sini, beli gadget yang paling bagus. Agar terlihat intelek, kita suka memilih kata yang sulit dan asing. Dalam berbagai hal kita di larang berlebih-lebihan. Bahkan dalam beribadah pun kita dilarang berlebih-lebihan.

Ibnu Mas'ud r.a. berkata : Nabi Saw bersabda, "Binasalah orang-orang yang keterlaluan dan berlebih-lebihan." Beliau mengulanginya sebanyak tiga kali. (H.r. Muslim)

Tidak ada perkara sekecil apapun yang luput dari perhatian Islam. Bahkan dalam hal berjalan, Allah Swt memberikan peringatan dalam Q.s. Luqman [31]:19 Allah Swt berfirman, Dan sederhanalah kamu dalam berjalan, dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Begitu pun dalam merawat kecantikan dan berpenampilan, jangan sampai kita berlebihan sehingga membuat kita lalai dalam beribadah. Jangan sampai, karena terlalu sibuk merawat diri, menjadikan kita lupa mengingat Allah Swt. Namun sebaliknya, tidak boleh lalai merawat diri, kesehatan tidak diperhatikan, dan kebersihan diabaikan karena hal itu pun tidak dibenarkan dalam Islam. Proporsional, itulah kata kuncinya.

Jika kita perhatikan, wanita yang tampil sederhana terlihat lebih anggun dan menawan. Berbeda dengan yang berpenampilan glamor, malah akan terkesan norak. Namun demikian, bila terkesan asal-asalan, kusut, dekil, dan bau, juga dapat merendahkan martabat diri baik dihadapan mahluk maupum di hadapan Allah Swt.

Sangat di sayangkan, seorang Muslimah mengenakan aksesoris dunia secara berlebihan, sementara tetangganya kesusahan untuk sekedar bertahan hidup. Di tempat lain masih banyak Muslimah yang berjuang mati-matian hanya untuk dapat hidup tenang dan berpakaian yang layak. Beberapa di antara mereka berada di tengah peperangan, dan tak sedikit yang kekurangan dalam perekonomian.

Konsep hidup sederhana merupakan konsep hidup yang diajarkan oleh Rasulullah Saw dan diikuti oleh para sahabat. Kita sebagai Muslimah dapat mengambil pelajaran dari kehidupan para ummahatul mukminin r.a. Suatu ketika mereka menginginkan kenaikan jatah belanja kepada Rasulullah Saw. Wajar, saat itu ghanimah sedang melimpah. Namun Beliau Saw tidak meluluskan permintaan mereka.

Terkait peristiwa itu, Allah Swt berfirman,

Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu : "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu Mut'ah dan aku ceraikan kamu dengan baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar." (Q.s. al-Ahzab [33]: 28-29)

Ibnu Katsir menjelaskan ayat tersebut dalam tafsirnya, " Ini adalah perintah dari Allah yang ditujukan kepada Rasul-Nya agar beliau memberikan pilihan kepada istrinya. Pilihan tersebut antara menceraikan mereka, membiarkan mereka pergi kepada orang-orang yang memberikan kenikmatan dunia dan perhiasannya, atau bersikap sabar atas apa yang ada pada diri beliau, yakni berupa keadaan yang sempit, dan bagi mereka pahala yang besar di sisi Allah. Lalu para istri beliau--semoga Allah meridhai mereka--lebih memilih keridhaan Allah, Rasul-Nya, dan negeri akhirat. Setelah itu, Allah mengumpulkan bagi mereka kebaikan dunia dan kebahagiaan akhirat."

Kehidupan Fatimah az-Zahra, putri yang begitu beliau Saw sayangi, kehidupannya sangat sederhana. Dengan tangannya sendiri ia menumbuk gandum hingga tapak tangannya kasar. Suaminya, Ali r.a., menyarankan agar ia meminta pembantu (budak) kepada Rasulullah Saw karena saat itu kaum Muslimin sedang memiliki banyak budak hasil rampasan perang. Namun, beliau Sawt tidak mengabulkannya. Kecewakah Fatimah? Tidak! Ia tetap ridha, dan sebagai gantinya Rasulullah Swa mengajarkan beberapa kalimat zikir kepadanya. Dalam kitab al-Ishaabah disebutkan bahwa beliau Saw bersabda, "Ada beberapa kalimat yang diajarkan Jibril kepadaku, yaitu setiap kali selesai shalat kalian bertasbih sebanyak 10 kali, bertahmin sebanyak 10 kali, dan bertakbir sebanyak 10 kali. Jika kalian hendak tidur, bertasbilah sebanyak 33 kali, bertahmidlah sebanyak 33 kali dan bertakbirlah sebanyak 33 kali, maka yang demikian itu lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu."

Sebuah kesahajaan yang sulit ditemui pada wanita zaman sekarang.

Mereka memang orang-orang pilihan, yang lebih memilih cantik dalam pandangan Allah Swt, sehingga tidak tergoda untuk hidup bermewah-mewah. Tidak seperti kebanyaka wanita zaman sekarang yang selalu membeli baju hanya agar terlihat trendi.

Ukhti-Ukhti sekalian semoga kita bisa menjadi seorang yang sederhana. Sederhana dalam hidup akan membawa ketenangan. Tidak menimbulkan kebencian di hati sesama dan dapat mendatangkan cinta dari Allah Swt.


Thursday, 1 September 2016

BAGAIMANA CANTIK ITU????

Perempuan yang gimana sih yang bisa dikatakan cantik ???

Berhati cantik, berparas ayu, dan berotak cerdas... Aduh sapa sih yang tidak mau seperti itu?? Tapi apa ada yang sempurna di dunia ini?? Sempurna hanya milik Allah Swt

Ada beberapa hal yang bisa di sebut cantik... apa itu sekarang akan kita bahas beberapa jenis kecantikan.

Pertama, Kecantikan hati.

Kecantikan jenis ini adalah kecantikan yang paling penting dan utama. Ia akan membawa pemiliknya pada kemuliaan. Kecantikan jenis ini tidak akan terhapus oleh usia dan tidak akan lapuk oleh masa. Kecantikan hati adalah cinta akan kebaikan hati dengan segala macam bentuknya, yaitu bertakwa kepada Allah Swt dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Kecantikan hati ini menjadikan kita memiliki akhlak yang mulia, santun dalam bertutur kata, dan menghindari segala prasangka.

Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian, tetapi Dia memandang kepada hati kalian." (H.r. Muslim)

Beliau Saw pun diutus oleh Allah Swt, bukan untuk mengubah fisik yang memang tidak bisa diubah (kecuali operasi). Beliau Saw diutus sebagai penyempurna Akhlak umat manusia sebagaimana sabdanya,

"sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (H.r. al-Bazzar)

Ini mengingatkan saya pada salah satu teman SMA saya dulu. Di saat teman-teman cewek saya sibuk sengan penampilan fisik dan berbagai accesoris yang menyertainya, teman saya ini tampil apa adanya. Dia kalem. Namun saat dia berbicara teman-teman yang lain memperhatikannya. Dia tidak suka membicarakan aib teman. Mungkin itu yang membuat dia terlihat cantik meski parasnya sederhana. Kecantikan akhlak senantiasa memancar dan mampu menghipnotis siapapun yang berinteraksi dengannya.

Bila kita telisik sejarah, Islam diterima oleh banyak kaum bukan karena ditegakkannya pedang. Islam mampu menyedot perhatian umat manusi yang saat itu musrik, salah satunya dengan kecantikan akhlak Rasululah Saw ini kemudian menular kepada para sahabat dan kaum muslimin yang mengikutinya. Jadilah mereka pribadi-pribadi yang menawan. Pribadi yang kemudian mengguncang peradaban sehingga Islam pun menyebar dan diterima di penjuru dunia.

Jadi kita harus membersihkan hati kita. Membersihkan dari kotoran-kotorannya, seperti sifat sombong, iri, dengki, hasud, dan penyakit hati lainnya. Dengan demikian kecantikan wajah kita memancar bersamam hati kita yang juga cantik.

Kedua, kecantikan akal

Kecantikan jenis ini adalah mereka yang memiliki kecerdasan, kreatifitas, dan inovatif. Apa yang dilakukannya adalah buah dari pikirannya. Mereka bijak dalam mengambil keputusan dan tepat dalam mengambil tindakan. Kecantikan jenis ini memberikan ciri khas kepada kita, melindungi kita dari sifat ceroboh, serta menjauhkan diri dari kebencian sesama.

Asma' binti Abu Bakar r.a., wanita yang telah menunjukkan kecerdasan akal dan pikirannya, yang sulit dilakukan oleh kebanyakan kaumnya. Dia dijuluki Dzatun-Nithaqain atau wanita pemilik dua ikat pinggang.

Saat itu dia mendapat tugas penting yaitu mengantar makanan untuk Rasulullah Saw dan ayahnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a., yang sedang hijrah dan bersembunyi di Gua Tsur. Medan yang ditempuhnya sangat sulit, padahal saat itu dia sedang mengandung. Namun dia tidak merasa lemah dalam menjalankan tugas itu.

Saat hendak mengikat makanan pada unta yang akan di bawa oleh Rasulullah Saw dan ayahnya, Asma' tidak menemukan tali untuk mengikatnya. Dengan sigap disobeknya ikat pinggang yang dimilikinya menjadi dua bagian. Satu bagian untuk mengikat perutnya dan satunya lagi untuk mengikat makanan di unta. tindakan yang diambil Asma' merupakan buah dari kecantikan akalnya.

Ada pula Aisyah r.a istri Rasulullah Saw yang juga saudara Asma', adalah wanita yang memiliki kecantikan akal di zamannya. Imam az-Zuhri berkata, "Seandainya ilmu semua wanita disatukan, lalu dibandingkan dengan ilmu Aisyah, tentulah Aisyah lebih utama dari ilmu mereka."

Hisyam bin Urwah juga meriwayatkan dari ayahnya, ia berkata, "Sungguh aku telah banyak belajar dari Aisyah. Belum pernah aku melihat seorang pun yang lebih pandai dari Aisyah tentang ayat-ayat Al-Qur'an yang sudah diturunkan, hukum fardhu dan sunnah, syair, permasalahan yang ditanyakan kepadanya, hari-hari yang digunakan di tanah Arab, nasab, hukum, serta pengobatan. Aisyah juga menguasai ilmu faraidh (waris), dan para sahabat banyak yang menjadikannya sebagai rujukan."

Kita dapat memperoleh kecantikan akal dengan banyak belajar. Kita harus berusaha menjadikan diri kita pribadi yang senantiasa haus, bahkan tamak dalam menuntut ilmu. Menuntut ilmu bisa dimana saja dan kapan saja. Ketika masih gadis maupun sudah berumah tangga. Menuntut ilmu tidak hanya di sekolah atau kuliah.

Membaca buku bisa dijadikan cara belajar yang paling praktis. Membaca bisa dilakukan dirumah dan tidak perlu keluar rumah. Dengan membaca kita bisa belajar banyak hal.

Ketiga, kecantikan fisik

Kecantikan jenis ini merupakan anugerah dari Allah Swt. Tetapi sifatnya hany sementara. Seiring berjalannya waktu kecantikan akan memudar. Rambut yang semula hitam akan berubah warna menjadi putih. Kulis yang semula halus dan kencang akan berubah menjadi keriput dan kendor. Meskipun demikian, dianjurkan untuk merawat kecantikan fisik. Merawat kecantikan fisik merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah Swt yang telah menganugerahkan kecantikan fisik itu kepada kita.

Tetapi, jangan sampai dalam merawat kecantikan itu justru mengundang murka Allah Swt. Misalnya dengan mengubah bentuk dan ciptaan-Nya, atau memakai kosmetik yang mengandung bahan haram.

Betapa bahagianya bila Allah Swt menganugerahkan ketiga jenis kecantikan ini kepada kita : Memiliki wajah yang cantik, akal yang brilian, dan hati yang salehah. Namun Allah Swt akan menguji kota dengan kecantikan itu.

Apakah kecantikan itu menjadikan kita syukur atau malah kufur ?
Apakah kecantikan itu menjadikan kita dekat dengan Allah Swt atau malah semakin menjauh ?

Semoga Allah Swt selalu membimbing kita supaya tidak terjerumus dan terpedaya dengan kecantikan yang dianugerahkan oleh-Nya

Semoga kita bisa menjadi pribadi yang bersyukur dengan anugerah Allah Swt yang diberikan kepada kita. Jangan sampai kita sombong, kufur, dan semakin jauh dari Allah Swt dengan kecantikan yang dianugerahkan.

Amiin Yaa Rabbal 'Alamiin...

Demikian dulu penjelasan saya tentang jenis kecantikan. Apapun yang diberikan Allah Swt merupakan anugerah. sampai jumpa dengan artikel saya selanjutnya. Terimakasih sudah membaca. ;)